DISQUS SHORTNAME

Wednesday, September 8, 2021

REFLEKSI TERBIMBING NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

REFLEKSI TERBIMBING

PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK

OLEH: KD. DWIJA NEGARA, CGP KABUPATEN KLUNGKUNG

 

 

1.  Apa saja nilai diri saya? (yang terdapat pada bagian mulai dari diri)

Tanggapan:

Merefleksi dari apa yang telah saya laksanakan selama ini dan pemahaman saya terhadap nilai diri Guru Penggerak, nilai diri yang saya temukan adalah berpihak pada murid, dan kolaboratif.

 

2. Apa yang saya rasakan setelah mengetahui nilai dari Guru Penggerak? Jelaskan!

     Tanggapan:

     Hal yang saya rasakan adalah bahwa pada dasarnya untuk menciptakan iklim belajar yang menyenangkan dan berpihak pada murid, nilai dan peran guru penggerak haruslah ditanamkan pada diri kita. Merefleksi pada diri sendiri, pada dasarnya saya telah melaksanakan nilai dan peran tersebut. Hanya saja, ada beberapa peran yang telah dilaksanakan dan ada pula peran yang belum secara optimal dapat saya laksanakan.

 

3.  Apa saja nilai diri Guru Penggerak yang sudah saya miliki sekarang?

     Tanggapan:

     Dari hasil diskusi dan refleksi terhadap diri, nilai diri Guru penggerak yang saya miliki sekarang yakni Berpihak pada murid, mandiri dan kolaboratif.

 

4.  Diantara nilai-nilai yang sudah saya pelajari, nilai apa yang saya rasa perlu saya kuatkan? jelaskan!

     Tanggapan:

     Nilai yang perlu saya kuatkan adalah reflektif dan inovatif. Hal ini karena selama ini saya terkadang masih jarang melakukan refleksi terhadap apa yang saya lakukan dan menggunakan hasilrefleksi itu sebagai suatu penguatan untuk perbaikan terhadap kekurangan dari apa yang saya lakukan.  Kegiatan reflektif yang saya lakukan baru sebatas pada kegiatan pembelajaran saja. Menurut saya nilai reflektif ini harus ditekankan pada segala bidang, bukan saja pada kegiatan pembelajaran. Untuk nilai inovatif, terkadang saya masih kesulitan dalam merancang inovasi dalam penyelesaian permasalahan yang saya hadapi. dan saya merasa bersyukur ikut PGP karena dari kegiatan ini saya mendapat banyak inspirasi untuk dapat berinovasi khususnya dalam pembelajaran. Nah itulah alas an mengapa kedua nilai tersebut yang perlu saya kuatkan.

 

5.  Apa yang saya rasakan setelah mengetahui peran dari seorang Guru Penggerak?

     Tanggapan:

     Setelah saya mengetahui peran dari seorang Guru penggerak, saya baru menyadari bahwa tugas seorang guru bukan hanya pada melaksanakan pembelajaran. Tetapi masih ada tanggungjawab lain yang sepatutnya saya laksanakan. Selama ini saya hanya menekankan sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid melalui pembelajarn dan ekstrakurikuler Pramuka, tanpa saya sadari saya pun harus berperan dalam menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, serta mendorong kolaborasi antar guru.

 

6.  Apa yang bisa saya lakukan (khusus untuk diri saya) untuk menguatkan peran dan nilai Guru Penggerak?

     Tanggapan:

     Hal utama yang harus saya lakukan yaitu membuka pikiran dan menerima keadaan dengan tulus dan ikhlas atas hasil refleksi terhadap diri sendiri. Saya harus siap untuk memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan nilai dan peran guru penggerak, yang masih kurang dalam diri saya. Dengan memantapkan hati untuk berubah dan bergerak maka saya akan dapat menguatkan nilai dan peran tersebut. Langkah konkrit yang akan saya lakukan yakni terus mengisi diri dengan hal baru serta terus berkolaborasi dengan siswa, rekan guru, manajemen sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sehingga kompetensi diri dapat ditingkatkan. Dengan demikian saya akan dapat menumbuh kembangkan nilai dan peran diri Guru Penggerak.

 

7.  Apa yang akan menghambat saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya?

     Tanggapan:

     Hambatan utama biasanya dating dari diri sendiri, yakni hilangnya komitmen karena kurangnya keteguhan atas pendirian. Selain itu hal yang dapat menghambat adalah kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat. Hal lain yang dapat menghambat yakni manajemen terhadap waktu. Mengingat seringnya terjadi benturan antara kegiatan sekolah, adat dan keluarga yang mana kita harus pandai untuk menentukan sekala prioritas dalam mengambil keputusan.

 


0 comments:

Post a Comment