KONEKSI ANTAR MATERI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Oleh: Kd. Dwija Negara
CGP Angkatan 3
Kabupaten Klungkung
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang
berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
Kutipan diatas mengisyaratkan bahwa dalam pendidikan hendaknya bukan
hanya memberikan pengajaran terkait keilmuan saja. Pendidikan yang bertanggung
jawab akan memberikan bekal kehidupan untuk dapat membedakan baik buruk, benar
salah sebagai landasan dalam berlaku dalam kehidupannya. Pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran sangatlah penting dalam menentukan arah
pendidikan agar tercipta pembelajaran yang berharga. Dalam pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada anak maka nilai-nilai kebajikan
yang berlaku didalam lingkungan sekolah perlu menjadi acuan. Selain itu,
prinsip-prinsip pengambilan keputusan perlu dipahami agar dapat menanggulangi dilemma
yang kerap muncul dalam situasi pengambilan keputusan.
Dari gambaran tersebut, dapat terlihat bahwa guru sebagai pemimpin
pembelajaran hendaknya berpegang tegung pada nilai dan prinsip pengambilan
keputusan tersebut. Mengapa demikian? Tentunya agar segala keputusan yang kita
ambil dapat dipertanggung jawabkan dan tentunya berpihak pada murid. Hal tersebut
sebagai sebuah kontribusi seorang pendidik dalam proses pembelajaran siswa yang
memerdekakan murid serta berpihak pada apa yang dibutuhkan oleh murid.
Lalu, bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dalam kaitannya dengan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?. Nah tentu kita masih
ingat bahwa seorang guru layaknya petani yang menumbuhkan benih dalam ladangnya
hingga tumbuh berkembang tanaman tersebut dengan sempurna sesuai dengan
kodratnya. Untuk menumbuhkan benih jagung, seorang petani harus mampu
memutuskan kapan waktu siram, kapan waktu pupuk dan kapan perlu disiangi. Bukan
hanya itu, petanipun harus mampu menentukan jenis pupuk yang tepat digunakan
pada usia tanam tertentu serta menentukan waktu pemupukan yang baik. Terkadang,
seorang petani dihadapkan pada dilema ketika beberapa hama menyerang. Apakah penggerek
batang yang dihalau terlebih dahulu, ataukah gulma yang mulai menjalar merebut
nutrisi? Lalu, adakah opsi lain yang mungkin untuk menghalau keduanya
bersamaan? Pengujian atas keputusan perlu dilakukan oleh petani agar segalanya
dapat berjalan dengan baik. Berpijak dari gambaran tersebut tentunya kita paham
bagaimana seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menuntun
kekuatan kodrat sang anak agar tumbuh kuat berkembang dengan
keputusan-keputusan yang diambilnya.
Jika dikaitkan dengan nilai-nilai seorang guru penggerak tentunya
pengambilan keputusan memiliki landasan yang sama yakni “Berpihak Pada Murid”. Nilai
utama seorang guru penggerak tentunya kembali kepada apa yang dilakukannya
untuk memenuhi kebutuhan siswa melalui upaya yang mandiri, inovatif dan
kolaboratif, serta selalui merefleksi apa yang menjadi keputusannya. Hal ini
dapat digambarkan pada gambar dibawah.
Gambar 1. Diagram hubungan antara nilai guru penggerak, PSE dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Dari gambaran diatas, terlihat jelas bahwa dengan mengamalkan
nilai-nilai guru penggerak maka keputusan yang kita ambil akan bertanggung
jawab menuju keputusan yang berpihak pada murid. Selanjutnya, agar keputusan
yang kita ambil dapat beretika maka perlu menerapkan Pendidikan Sosial
Emosional sebagai bentuk kepekaan terhadap diri (Kesadaran diri dan pengelolaan
diri), kepekaan terhadap nilai-nilai di lingkungan sekolah (Kepekaan Sosial)
serta kemampuan untuk berelasi dengan rekan kerja. Dengan menerapkan hal-hal
tersebut, keputusan yang diambil merupakan keputusan yang beretika dan
bertanggung jawab.
Kembali kepada pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran,
kita perlu memperhatikan 3 hal dasar pengambilan keputusan. Ketiga dasar
tersebut yakni nilai kebajikan, kepentingan murid serta tanggung jawab.
Nilai-nilai kebajikan di lingkungan sekolah perlu kita pertimbangkan
dalam menentukan suatu keputusan agar keputusan yang diambil memenuhi
kepentingan murid sebagai bentuk tanggung jawab kita sebagai pemimpin
pembelajaran. Dalam pengambilan keputusan tersebut terkadang kita ada dalam
kebimbangan akibat munculnya dilema etika dan bujukan moral.
Untuk menentukan keputusan secara bijak dalam menghadapi dilema etika
(benar lawan benar), kita perlu memahami paradigma dilema etika dan prinsip penyelesaian
dilema etika seperti yang digambarkan pada gambar dibawah.
Selain itu, perlu juga menerapkan 9 langkah pengujian keputusan yang
terdiri dari mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa
yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta, pengujian benar atau salah, pengujian paradigm,
melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, penentuan keputusan serta
refleksi terhadap keputusan yang telah diambil. Dalam tahap pengujian ini
diperlukan keterampilan bertanya kepada diri sendiri ataupun sosok tokoh yang
menjadi panutan agar memperoleh keputusan yang terbaik. Dalam mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang efektif, kita perlu mengingat dan memahami kembali
teknik coaching sehingga mampu memunculkan potensi-potensi yang ada sebagai
kekuatan dalam penentuan keputusan terbaik. Dengan teknik bertanya dengan
metode coaching maka akan tergali potensi, terarahnya pengujian sehingga
memungkinkan munculnya opsi yang mungkin lebih baik lagi dalam pengambilan
keputusan yang dikenal dengan opsi trilema.
Hal yang mungkin menjadi kesulitan-kesulitan dalam menerapkan prinsip
pengambilan keputusan tersebut adalah adanya perubahan paradigm yang baru ini
dalam keseharian kita. Untuk mengatasi kesulitan yang timbul tentunya kita
memerlukan rekan berdiskusi sebagai mitra dalam menerapkan prinsip tersebut. Seorang
rekan yang tepat kita jadikan sebagai teman berdiskusi adalah Ia yang memiliki
satu visi dengan kita sehingga dalam berlatih menerapkan prinsip pengambilan
keputusan tersebut didang menimbulkan permasalahan lainnya.
Paparannya sangat menarik, perumpamaan yang digunakan sangat membantu dalam memahami materi. Salam dan bahagia
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteTerimakasih Ibu Rina. Terinspirasi dari rekan-rekan CGP yang luar biasa
DeleteTulisan pak Dwija memang lain daripada yang lain, sangat menginspirasi, saya menunggu tulisan dari pak Dwija, salam guru penggerak
ReplyDeleteTerimakasih Bu Dayu mari sama-sama belajar dan berkarya wujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
DeleteSaya menjadi mendapatkan pemahaman lebih setelah membaca postingan ini
ReplyDelete