DISQUS SHORTNAME

Tuesday, March 29, 2022

RENUNGAN: PENEBUSAN DOSA SIKUPU-KUPU

Disetiap pagiku aku selalu menyempatkan menengok halaman rumah mungilku yang selalu ramai dihiasi gugusan warna-warni bunga anggrek. Ya, berkebun anggrek adalah salah satu hobi yang telah aku geluti sekian lama. Koleksiku terbilang cukup lengkap. Dari anggrek spesies, endemic hingga anggrek hybrid aku miliki di taman kecilku. Sebuah hobi yang membuat diri ini nyaman, gembira dan selalu menebarkan bahagia.

Tetapi tunggu, pandangan ini sedikit terganggu karena melihat seonggok binatang lembek sedikit berbulu menggerogoti kuntum bunga salah satu koleksiku. Tak hanya satu, makhluk sejenis lainnya mengoyak-ngoyak hijaunya daun anggrek yang baru saja mulai terlihat pucuknya. Sebuah pemandangan menyayat hati. Pemandangan yang membuat diri ini sedikit memaki didalam hati.

Karena masih penasaran dengan ulat-ulat itu, akupun kembali menyusuri anggrek-anggrekku untuk mencari keberadaan mereka. Hingga pada satu titik aku bertemu benda asing lainnya. Sesuatu yang bergantung dengan penampakan kulit yang berkilau. Kepompong, ya aku yakin itu kepompong. Kepompong yang menandakan metamorfosa kupu-kupu yang selama ini membantu pembuahan pada bunga-bunga anggrekku. Aku baru tau siapa pelaku pembuahan pada anggrek-anggrek ini.

Akupun mulai terdiam sejenak, teringat dengan kupu-kupu yang biasanya setiap pagi selalu ikut untuk menikmati indahnya bunga-bunga ini. Aku sangat menyukainya ketika melihat mereka terbang dan hinggap dari kuntum kekuntum lainnya. Bak penari yang begitu lincahnya diatas panggung pentas.

Akupun berfikir, ternyata kupu-kupu yang begitu indah dan aku kagumi keindahannya adalah “sipendosa” yangtelah mengoyak-nyoyak anggrek-anggrekku yang indah. Dia awalnya binatang menjijikkan yang memakan bunga, daun dan ibahkan batang anggrekku. Ya, dia yang sering aku semprot dengan pestisida agar segera pergi menyingkir dan enyah untuk selamanya.

Perlahan aku berfikir, apakah metamorphosis kupu-kupu adalah sebuah penebusan dosa masa lalu? Dosa yang dibuat olehnya sendiri atas kerakusannya memakan semua daun dan bunga tumbuhan. Dan bahkan karena kerakusannya tubuhnya mulai mengkaku, mengeras dan hingga memaksanya bertapa sekian waktu dalam terik dan hujan. Pada waktu yang tepat akhirnya ia terlahir menjadi pribadi yang cantik dan siap untuk membuahi tanaman sembari menghisap nectar bunga tanpa harus merusaknya.


Sebuah pengalaman hidup yang aku dapatkan dari binatang kecil bernama kupu-kupu. Ia bermetamorfosis hanya untuk menuntaskan penebusan dosanya dimasa lalu atas kerakusan dan ketamakannya. Memakan semua bagian tanaman hingga tak berdaya bertumbuh, dan ketika telah selesai merenungkan diri dalam “kekakuan” ia terlahir untuk menebus dosanya. Mencari makan bukan dengan merusak, tetapi membantu perkembangbiakan tanaman hingga bertambah populasi sebagai bentuk timbale balik positif atas apa yang dilakukannya dulu. Sebuah siklus kehidupan, untuk penebusan dosa.

 

  

0 comments:

Post a Comment